PENGALAMATAN IP ADDRESS v6
PENGALAMATAN IP
ADDRESS v6
1.Pengalamatan
IP v6
IPv6 ini merupakan perkembangan dari IPv4 yang dapat
menyediakan lebih banyak IP address karena IPv6 ini panjangnya adalah 128 bit
tidak seperti IPv4 yang panjangnya hanya 32 bit saja. selain itu, masih banyak
kelebihan lain dari IPv6 ini bila
dibandingkan dengan IPv4.
Keunggulan IPv6
1. Jumlah IP Address yang sangat banyak
Seperti yang telah diketahui, pada IPv4 panjang satu
alamat IP-nya adalah 32 bit yang berarti dapat menyediakan alamat IP sebanyak
4.294.967.296.mungkin jika dilihat
sepintas jumlah tersebut sudah banyak, tetapi karena implementasi tertentu
dalam penggunaanya pada kenyataanya jumlah IP tersebut masih kurang jika
digunakan untuk membuat jaringan pada seluruh dunia ini. Berbeda dengan IPv6, IPv6 pada
satu alamat IP-nya panjangnya 128 bit atau dengan kata lain dapat menyediakan
alamat IP sebanyak 3.4 x 1038. Jumlah tersebut sangatlah besar sehingga
dapat mengatasi masalah kekurangan IP pada beberapa tahun mendatang.
2.
Autoconfiguration
IPv6 dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan
konfigurasi Ip address. Komputer pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6
akan mendapatkan IP address langsung dari router, sehingga nantinya DHCP server
tidak diperlukan lagi.
Autoconfiguration nantinya sangat berguna bagi peralatan mobile internet karena
pengguna tidak direpotkan dengan konfigurasi sewaktu berpindah tempat dan
jaringan.
3. Security
IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec, sehingga
semua aplikasi telah memiliki security yang optimal bagi berbagai aplikasi yang
membutuhkan keamanan, misalnya saja transaksi e-banking.Disamping itu, IPSec
dalam Ipv6 merupakan protokol keamanan yang paling andal saat ini. Dimana ia
menggunakan teknik enkripsi yang rumit sehingga sulit ditebak oleh hacker yang
akan membaca data yang dilewatkan.
4. Quality
of Service.
IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi dengan baik,
sehingga semua aplikasi yang berjalan diatas Ipv6 memiliki jaminan QoS,
terutama bagi aplikasi yang sensitive terhadap delay seperti VoIP dan streaming
video.
Penulisan IPv6
Tidak seperti IPv4, IPv4
dituliskan dengan bilangan hexadecimal yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. pada IPv6 ini terdapat delapan
blok dimana tiap blok tersebut terdapat empat digit bilangan hexadecimal.
Berbeda dengan IPv4 hanya terdiri dari empat blok saja. selain itu, untuk
memisahkan tiap bloknya pada IPv6 digunakan titik dua, tidak titik seperti pada
IPv4. Berikut merupakan
contoh penulisan IPv6
2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012
Karena pada IPv6 alamat yang digunakan panjang dalam
penulisanya, maka telah dibuat ketentuan tertentu untuk penyederhanaan untuk
alamat IPv6, yaitu:
- Angka 0 didepan bisa dihilangkan
- 0000 yang berurutan bisa dihilangkan dan diganti dengan
titik dua
Dengan begitu penulisan alamat IPv6
2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012 diatas menjadi
2001:db8::5a55:302:fef6:12
Jenis Pengalamatan IPv6
Seperti yang telah
diketahui, pada IPv4 terdapat suatu pengalamatan IP yang dibagi menjadi lima
kelas yaitu kelas a, b, c, d, dan e. dimana diantara kelima kelas tersebut
hanya kelas a, b ,dan c yang bisa dugunakan karena kelas D digunakan untuk
keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Berbeda
dengan IPv6, pada IPv6
tidak dikenal system pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada IPv6 hanya
menyediakan tiga jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan Multicast
1. Unicast
Pengalamatan unicast mirip dengan IPv4 yaitu dengan
sekumpulan alamat dengan sejumlah bit kontinyu yang sama sesuai dengan alamat
subnet-nya dan Class-less Interdomain Routing (CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya
seperti :
- Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu
link yaitu jaringan local yang saling tersambung dalam satu
level
- Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang
dopakai terbatas dalam satu site sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam
satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site
ini
- Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP
(Internet Service Provider)
2. Anycast
Pengalamatan anycast digunakan untuk mengirimkan packet
ke salah satu anggota dari anycast yang terdekat. Jadi sebuah alamat anycast
digunakan oleh beberapa interface dan setiap packet anycast akan terkirim ke
interface anggota yang terdekat.
Model pengalamatan pada anycast hampir sama dengan model unicast. Jadi secara
sintaksis alamat anycast sama saja dengan unicast, hanya saja sebuah alamat
anycast digunakan oleh lebih dari 1 host. Syarat dari pengalamatan anycast:
a. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai
alamat sumber dari sebuah packet IPv6.
b. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai
alamat interface pada router.
3.
Multicast
Alamat multicast IPv6 digunakan sebagai identitas sebuah
group node. Jika packet dikirim ke
alamat multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh semua node anggota
dari group tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota banyak group multicast
iatas ditunjukan dengan
nilai ff02::1:ff38:cb38
(Sumber: ilmuKomputer.com)
4.Subnetting
Classfull
Classfull adalah alamat IP yang dibagi
berdasarkan dalam kelas.Ada 5 kelas yang berbeda dan itu adalah kelas yang
memutuskan ukuran jaringan. Empat bit pertama dari alamat IP yang digunakan
untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B, C, D dan E. kelas A, B dan
C digunakan untuk jaringan unicast, D untuk jaringan multicast
dan E disediakan untuk penggunaan ”masa depan”.
Bit yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelas adalah sebagai berikut:
A = 0
B = 10
C = 110
D = 1.110
E = 1.111
A = 0
B = 10
C = 110
D = 1.110
E = 1.111
Tetapi permasalahan
muncul dengan adanya arsitektur ini, bahwa ukuran jaringan tersebut terlalu
besar.ini mengurangi tingkat fleksibilitasnya ini menyebabkan pemborosan
beberapa alamat.
Untuk mengatasi ini, CIDR
atau Routing Inter-Domain Classless diperkenalkan pada tahun 1993. Berikut
alamat IP dibagi menjadi dua bagian: bagian paling penting adalah alamat
jaringan yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan dan bagian yang paling
signifikan adalah host identifier.
Contoh :
IP Kelas C mempunyai
range host 0 – 255 192.168.1.0 – 192.168.1.255, Bagaimana jika komputer
dikantor cuma ada 10 ? klo kita menggunakan default netmask ip kelas C
255.255.255.0 maka akan ada banyak IP yang tidak digunakan karena yang kita
butuhkan hanya 10 IP saja, memang tidak ada masalah dengan mengkoneksikan IP
/24 itu tetapi jika akan mengatur dan mengelola pasti akan susah karena kita
bingung IP mana yang telah digunakan karena terlalu banyak. maka dari itu
digunakan CIDR yang biasanya dinotasikan dengan ” / “ atau Slash.
sehingga notasi yang digunakan /28 (pelajari teknik subnetting ip)
jadi :
192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
ip 192.168.1.0 = Net ID
ip 192.168.1.15 = Broadcast
ip 192.168.1.1 – 192.168.1.14 adalah IP Available
192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
ip 192.168.1.0 = Net ID
ip 192.168.1.15 = Broadcast
ip 192.168.1.1 – 192.168.1.14 adalah IP Available
Comments
Post a Comment