Pasca Gempa Mentawai, Jaringan Telkom Normal Tak Ada Gangguan
Jakarta - Telkom Group juga ikut memastikan bahwa kondisi jaringan layanan telekomunikasi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tetap beroperasi normal pasca gempa bumi 7,8 skala richter.
"Tidak sempat terjadi gangguan. Semua layanan Telkom Group kondisinya beroperasi normal, baik itu telepon rumah maupun internet. Semua normal," ungkap Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo kepadadetikINET, Rabu (2/3/2015).
Menurut pantauan Telkom di lapangan, terjadi kenaikan trafik komunikasi ke arah Sumatera Barat. Telkom Group, kata Arif, berupaya agar jaringannya tetap berjalan dengan baik agar masyarakat yang ada di lokasi masih dapat berkomunikasi.
Untuk mengantisipasi kelangkaan catuan listrik, saat ini Telkom Group juga sedang melakukan pengiriman genset agar semua perangkat baik yang telepon, internet dan mobile seluler dapat beroperasi dengan normal.
"Di Kepulauan Mentawai ada sekitar 400 pelanggan telepon rumah, 100 user internet dan beberapa jaringan internet yang melayani Pemda setempat. Sementara jumlah BTS Telkomsel ada 22 buah," paparnya lebih lanjut.
Khusus jaringan Telkomsel, jumlah yang disebutkan oleh Arif, merupakan bagian total lebih dari 8.200 BTS di regional Sumbagteng (Ridar, Kepri dan Sumbar) yang kini melayani lebih dari 13,5 juta pelanggan.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah membuat analisis awal soal gempa di Kepulauan Mentawai. Penyebabnya adalah pergeseran lempeng di lempeng Indo-Australia.
"Sumber gempa dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar, sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar, berupa sistem sesar transform," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/3/2016).
IFZ adalah patahan kerak samudera di lempeng Indo-Australia. Gempa di Mentawai ini mirip dengan gempa di Simeulue, Aceh, pada 11 April 2012 lalu.
Sutopo menegaskan belum ada informasi soal kerusakan ataupun korban jiwa dari gempa ini. Namun memang belum ada komunikasi dengan warga Mentawai.
"Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengam BPBD Mentawai masih terus dilakukan. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD," tutupnya.
"Tidak sempat terjadi gangguan. Semua layanan Telkom Group kondisinya beroperasi normal, baik itu telepon rumah maupun internet. Semua normal," ungkap Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo kepadadetikINET, Rabu (2/3/2015).
Menurut pantauan Telkom di lapangan, terjadi kenaikan trafik komunikasi ke arah Sumatera Barat. Telkom Group, kata Arif, berupaya agar jaringannya tetap berjalan dengan baik agar masyarakat yang ada di lokasi masih dapat berkomunikasi.
Untuk mengantisipasi kelangkaan catuan listrik, saat ini Telkom Group juga sedang melakukan pengiriman genset agar semua perangkat baik yang telepon, internet dan mobile seluler dapat beroperasi dengan normal.
"Di Kepulauan Mentawai ada sekitar 400 pelanggan telepon rumah, 100 user internet dan beberapa jaringan internet yang melayani Pemda setempat. Sementara jumlah BTS Telkomsel ada 22 buah," paparnya lebih lanjut.
Khusus jaringan Telkomsel, jumlah yang disebutkan oleh Arif, merupakan bagian total lebih dari 8.200 BTS di regional Sumbagteng (Ridar, Kepri dan Sumbar) yang kini melayani lebih dari 13,5 juta pelanggan.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah membuat analisis awal soal gempa di Kepulauan Mentawai. Penyebabnya adalah pergeseran lempeng di lempeng Indo-Australia.
"Sumber gempa dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar, sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar, berupa sistem sesar transform," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/3/2016).
IFZ adalah patahan kerak samudera di lempeng Indo-Australia. Gempa di Mentawai ini mirip dengan gempa di Simeulue, Aceh, pada 11 April 2012 lalu.
Sutopo menegaskan belum ada informasi soal kerusakan ataupun korban jiwa dari gempa ini. Namun memang belum ada komunikasi dengan warga Mentawai.
"Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengam BPBD Mentawai masih terus dilakukan. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD," tutupnya.
Comments
Post a Comment